Pernah dengar istilah fusion gak sih? Kalau saya pribadi dengar istilah itu pertama kali di bidang musik jazz. Fusion cuisine sendiri artinya memadukan elemen-elemen dari kuliner tradisional yang berbeda. Kali ini saya mau membahas salah satu resto yang menganut paham fusion ini.
Suka makanan Padang? Suka banget! Kalau makanan Jepang suka juga gak? Suka juga pake banget! Maklum yaaaa saya ini kan omnivora. Inget artinya adek-adek? Iya betul sekali, artinya segala macam jenis makanan saya lahap alias rakus #nulissambilnutupmuka
Suntiang ini adalah jenis resto fusion yang memadukan hidangan ala Padang dan Jepang. Emang bisa? Bingung kan? Hal-hal unik begini nih yang bikin saya ciyus penasaran ngebet berat pengen coba makan disini.
Pas dateng sih yang paling menyita pandangan saya adalah ada ‘belt’ ala resto Jepang yang muter-muter di area tengah. Hmmm….Jepang banget sih! Terus Padang-nya di sebelah mananya. Pas buka buku menu baru terbukalah ‘rahasia’ itu, halah!
Ternyata sushi-nya dikasih topping atau isian masakan ala Padang. Seru ya! Kebetulan dapat tempat duduk di samping belt, jadinya gampang banget buat saya untuk langsung ambil sushi sesuai ‘tuntunan’ mata saya. Alhasil, saya coba Ayam Pop Roll (IDR33k). Gulungan sushi dengan topping irisan ayam yang diberi sambal pop dan ditaburi wijen hitam. Langsung saya makan sekali suap. Nasinya lumayan padat, rasa ayam pop-nya cukup ok. Sensasinya apa ya? Buat saya tidak terlalu fenomenal juga sih.
Berikutnya Gulai Tunjang Roll (IDR33k). Do you know tunjang? Itu nama lain dari kikil sapi. Sama seperti hidangan pertama tampilannya. Toppingnya diberi irisan kikil plus siraman gulainya. Taste so so. Entah kenapa ya, kalau menurut lidah saya tetap lebih mantap kalau makan kikil itu satu lembar gede dibanding dipotong kecil-kecil begini. Mental makan warungan juga loh saya ini. Makan hotel bintang lima sukaaa apalagi kalau ditraktir, tapi kalau diajak makan ngemper pinggir got juga siapa takut!
Next sushi: Rendang Roll (IDR26k). Dagingnya empuk, rasa bumbu rendangnya juga cukup enak.
Untuk menu on the belt yang lain bisa pilih: Onigiri Ayam Bakar, Rendang Telor, Salmon Skin Roll, Otak Roll, Daun Singkong Cabe Ijo, Ikan Bilis, Teri Pete, Nigiri Teri Balado, Dendeng Balado, dsb.
Untuk appetizer, saya dianjurkan untuk memesan Gyoza 2 Raso (IDR39k). Terdiri dari 6 potong gyoza. Isinya ada yang daging rendang, ada juga yang balado ayam. Cocok juga dimakan dengan 3 macam sausnya. Rasanya gurih dan beda aja. Lidah ini sepertinya mulai memaklumi blended rasa antara dua daerah yang berbeda.
Menu appetizer lain: Bakwan Tiga Raso (IDR27k) dan Tempura Udang (IDR43k).
Untuk menu ala carte saya tertarik untuk mencoba Gindara Bakar Balado (IDR73k). Dua potong ikan gindara yang dibakar dengan saus teriyaki dicampur dengan saus balado. Tekstur ikannya halus dan lembut. Rasa manis teriyaki begitu dominan mengalahkan rasa pedas dari saus balado.
Hidangan kedua saya order Lidah Sapi ala Suntiang (IDR74k). Irisan tipis lidah sapi yang juicy, ditumis tipis dipadukan dengan sambal ijo dan saus asam pade. So yummy! Recommended dah!
Menu ala carte pilihan lain: Ayam Bakar Miso, Brokoli Adegashi, Ati Ampela Kurokosyo, Otak Tempura, Iga Bakar Cabe Ijo, Udang Bakar Wasabi, Teri Daun Singkong, dll.
Untuk varian sushi juga bisa ala carte: Dragon Balado Roll, Chicken Karage Roll, Salmon Gulai Roll, dsb. Ada juga Gulai Ramen & Ramen Cabe Hijau. Suka Rice Bowl? Disini juga ada: Tunjang Rice Bowl, Rendang Tamago Bowl & Chicken Karage Bowl. Untuk salad bisa pilih: Salad Tutup & Kentang Udang Balado. Varian soup juga ada: Gulai Kepala Salmon & Kikil Miso Cabe Hijau.
Saya sih lebih prefer pesan menu ala carte-nya. Karena kalau hidangan yang on the belt, cenderung udah dingin, nasinya juga jadi agak keras. Kurang enak juga kalau makan nasi dalam keadaan dingin.
Pondok Indah Mall 2
Restaurant Row, 3rd Floor
Ph (021) 75920529
Restaurant Row, 3rd Floor
Ph (021) 75920529
Grand Indonesia
Level 3A, West Mall
Ph (021) 23580448