Makanan Padang! Apa yang terlintas di pikiran kita ketika baca kalimat itu? Yup, lapaaarrrr dan terpuaskan dengan porsi yang segubrak! Hidangan khas Sumatera Barat ini sudah tersohor seantero nusantara. Terkenal dengan hidangan yang full kolesterol, serba santan, pedasnya pas dengan lidah kita, bumbu-bumbunya yang khas yang bikin kita bakal nambah porsi nasi walau hanya dimakan dengan kuahnya saja.
Piring-piring kecil bertumpuk di atas meja makan berisikan aneka menu yang menggiurkan mata sudah menjadi ciri khas cara penyajian resto ala padang. Tinggal ambil piring berisikan lauk yang menarik hati dan bikin ngeces, dan hup, pindahin aja ke piring makanan kita. Setelah selesai pilih-pilih dan santap habis, tinggal panggil pelayan resto untuk hitung berapa total yang harus kita bayarkan. Habis perkara!
Karena terbiasa dengan konsep seperti itu, saya cukup terkejut juga dengan kehadiran Marco Padang Grill yang menawarkan konsep berbeda. Resto ini menyajikan masakan Padang Peranakan. Saya pikir resto ini newbie, ternyata Marco sudah exist dari tahun 2009 dengan nama Marco’s Bofet yang restonya masih ada di Setiabudi One. Konsep resto ini ala carte, jadi pesan makanannya via buku menu. Malah denger-denger kabar terakhir, pesan menunya bisa via hashtag instagram. Cieh, canggih!
Kalau dari luar, gak bakal nyangka kalau resto ini resto Padang, secara designnya modern minimalis gitu. Didominasi warna hitam dan diberi warna magenta/ungu sebagai aksennya. Disediakan area tempat duduk sofa dan kursi biasa. Di salah satu sisi ditata berupa rak-rak kecil yang diisi berbagai pajangan, lalau ada sisi kaca yang diberi beberapa foto berukuran besar dari Chef Marco Lim.
Resto ini juga menganut konsep open kitchen. Alias kita bisa lihat tuh mereka masaknya kayak apa.
Karena baru pertama kali coba makan di tempat ini, pastinya saya bakal pesan hidangan signature-nya donk. Yang kudu wajib di-order di tempat ini adalah Nasi Sayo (IDR 16k). Kira-kira hidangan apa itu ya? Itu berupa nasi putih hangat yang disiram dengan kuah kari, ditaburi potongan daging sapi garing yang sudah dimasak dengan parutan kelapa, sayuran santan, sambal hijau ala padang dan sambal merahnya, plus krupuk warna pink. Slurrrpp! Baru liat aja udah ngeces. Rasanya yummy banget, semua bumbunya pas. Yang biasa makan nasi Padang pasti 1 porsi gak bakalan cukup, haha….
Pete! Siapa yang alergi sama jenis makanan itu? Kebanyakan cewe-cewe pasti pada gak doyan deh! Kalau saya sih netral aja. Dibilang doyan banget ya enggak, tapi kalau dibilang alergi ya juga enggak. Di tengah-tengah lah! Buat yang alergi pete, cobain deh Pete Kacamata (IDR 17k). Petenya diiris tipis-tipis lalu digoreng sampai crispy dan dimasak dengan cabai merah keriting. Gilaaaa…..enak banget! Pasti nagih deh kalau makan hidangan ini!
Trus saya juga coba Belut Lada Ijo (IDR 25k). Belutnya digoreng garing di bagian luarnya, tapi bagian dalamnya tetap tekstur dagingnya lembut. Terasa sedap dipadukan dengan sambal hijau ala Padang.
Main course terakhir yang saya pesan adalah Barramundi Panggang Pancak (IDR 55k). Ukuran ikannya sih kecil ya. Ikannya sudah di-marinated dengan santan dan dimasak dengan sambal merah keriting, daun kunyit, serai, asam jawa, daun limau dan perasan air limau. Bumbunya meresap sampai ke daging ikannya. Delicious!
Hidangan signature lain yang bisa dicoba adalah Randang Itam (IDR 25k), Dendeng Batokok (IDR 40k) dan Ikan Pari Panggang Pancak (IDR 25k).
Untuk hidangan grill-nya ada pilihan Sate Daging, Daging Panggang Pade, Lidah Panggang Lado Ijo, Cumi Panggang Pancak, Ikan Keling Asok.
Di bagian seafood ada Barramundi Goreng Lado Ijo, Gule Kepala Barramundi, Ikan Krutuk, Udang Pete Balado, Ikan Masak Masin, Ikan Pari Pange, Ikan Bilih Asok.
Di bagian meat ada Gule Tunjang, Dendeng Kering Lado Merah. Kalau suka ayam/bebek ada varian Bebek Lado Ijo, Ayam Goreng Pane, Ayam Lado Ijo, Ayam Kalio, Ayam Pop, Ayam Panggang dan Pete Balado Ati Kalang.
Untuk menu sayur/sup bisa order Gado-gado Padang, Sayo Lode, Sayo Cubadak, Gule Paku, Telok Barendo, Sop Buntut dan Soto Padang.
Setelah menikmati masakan Padang dengan menggunakan sendok & garpu, belum komplit kalau tanpa dessert. Alhasil saya pesan Martabak Kelapa (IDR 15k). Disajikan dalam tatakan kayu panjang, berisikan 4 potong martabak crispy, kulit luarnya berasa renyah kalau digigit, kres, kres, kres, begitulah bunyinya. Isiannya yang bikin unik, yaitu parutan kelapa dengan gula tabur putih. Rasanya gurih dan manis.
Last but not least, saya pesan signature beverage-nya: Es Durian (IDR 35k). Daging durian asli yang sudah dihaluskan disajikan dengan cendol, agar-agar, kolang-kaling, cincau hitam lalu disiram dengan susu kental manis putih & coklat serta diberi sirup merah. Rasa duriannya nendang banget, walaupun buat saya agak terasa terlalu manis (secara saya gak biasa minum yang manis-manis), tetap terasa menyegarkan dan pas banget sebagai penutup makan siang saya kali ini.
Over all, semua hidangannya superb! Kalau mau rasain masakan Padang dengan cara elegant, silahkan datang ke tempat ini dan rasakan sensasi mautnya :)
Setiabudi One, 1st Floor, Unit B 212-216
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62
Kuningan
Jakarta 12920
Ph: 021-5203221
Lotte Shopping Avenue, 3rd Floor
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5
Kuningan – Jakarta Selatan
Ph: 021-29887793