Monthly Archives: June 2014

Snow Bowl

Standard

Terletak di seberang Waterbom PIK, gerai ini mudah sekali ditemukan karena design khasnya yang ala Eskimo. Didominasi dengan warna putih dan biru serta tulisan Snowbowl dengan warna merah terang sangat catchy buat mata kita.

snow bowl1

snow bowl2

Snowbowl ini beda dengan gerai dessert snow ice lain, karena snow ice-nya sudah diberi aneka rasa. Ada 10 rasa yang bisa dipilih yaitu: grass jelly, taro, green tea, soya, mango, pineapple, brown sugar, lemon jade jelly, plum dan yang terbaru adalah rasa coklat. Toppingnya juga beraneka ragam seperti: ice cream, grass jelly pudding, caramel pudding, mango pudding, lemon jade jelly, rainbow jelly, passion fruit popping ball, yogurt popping ball, red bean, mung bean, peanut, barley, zimi, aloe vera, pearl dan nata de coco.

Gimana seru gak tuh menu dessertnya? Untuk kedatangan saya yang perdana ini, saya coba SnowBowl Green Tea Ice D 13 (IDR 36k). Semangkuk snow ice rasa green tea dengan matcha ice cream, grass jelly pudding, Q ball dan pearl! Wow! Yang saya suka dari dessert ini adalah rasanya yang tidak terlalu manis. Snow icenya benar-benar lembut dan rasa green teanya diperkuat dengan rasa creamy dari matcha ice cream. Cucok banget dipadukan dengan tekstur kenyal dari Q ball dan pearlnya.

green tea snow bowl

Sebagai choco addict saya tergoda untuk mencoba Snowbowl Chocolate Ice with Mochi (IDR 45k). Hmmm….snow ice rasa coklat ditambah dengan choco chip ice cream, chocolate mochi, black sesame mochi, caramel pudding, red bean dan disiram dengan melted chocolate. Untuk chocolate mochinya agak unik ya. Saya pikir isinya melted coklat gitu, ternyata tekstur coklatnya seperti kita makan chocolate bar biasa, keras dan beku gitu, tapi lumayan enak sih! Untuk black sesame mochi-nya isinya ya seperti mochi biasa, teksturnya kenyal dan lembut. Most wanted for choco lover!

choco ice w/ mochi snow bowl

Untuk cemilan saya iseng order Pop Chicken Spicy (IDR 28k). Seperti pada umumnya daging ayam dipotong-potong dan digoreng dengan tepung hingga menyerupai bentuk popcorn. Rasa pedasnya lumayan menggigit. Untuk daging ayamnya sih saya bilang kurang juicy ya. Tapi okelah kalau buat sekedar ngemil ringan saja.

popcorn chicken snow bowl

 

Rukan Exclusive Blok A No. 16

Pantai Indah Kapuk

Jakarta Utara

Ph: 021-33182079

 

 

 

Ayam Betutu Khas Gilimanuk

Standard

Sudah bukan rahasia lagi kalau Bali menjadi destinasi turis asing maupun local. Dari pantai, budaya dan lokasi spa-nya yang menakjubkan membuat nama Bali masyur di mancanegara. Bahkan pulau dewata ini lebih tersohor namanya dibanding Indonesia. Banyak org asing yang tidak tahu kalau Bali ini terletak di Indonesia. Wew!

Selain hal-hal di atas, yang bikin hati ini kangen sama Bali adalah kulinernya. Yup, dengan campuran bumbunya yang khas benar-benar membuat masakan Bali ini sangat special. Bahkan untuk beberapa lidah mungkin terasa agak ‘strong’, nyaris seperti rasa jamu begitu deh!

Salah satu hidangan yang populer adalah ayam betutu. Betutu ini biasanya berupa ayam atau bebek utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu biasanya disajikan pada upacara keagamaan atau adat.

Untuk bumbunya sangat rumit. Dari cabai merah, rawit, kemiri, bawang merah, terasi,bawang putih, ketumbar, serai, merica, lengkuas, pala, kunyit, daun jeruk purut, jahe, kencur, garam dan gula; semuanya diolah dan tada…jadilah hidangan betutu ini. Susaaahhh ya….makanya kalau mau buat sendiri juga ribet, dan belum tentu juga jadinya bakal sama seperti yang di Bali.

Di Jakarta sendiri, langka banget resto yang khusus menjual hidangan khas Bali ini. Salah satu yang selalu saya kunjungi yaitu yang berada di daerah Selatan.

Di sini saya biasanya wajib order Ayam Betutu ½ ekor (IDR 55k). Ayam yang telah diungkep dengan bumbu khas Bali ini disajikan agak nyemek, ada kuahnya sedikit dan dilumuri dengan topping bumbunya. Rasanya gurih asin pedas. Very delicious! Bumbunya meresap sampai ked aging bagian dalam. Klop banget kalau disantap dengan nasi putih hangat, dijamin bakal nambah terus,haha….

Ayam Betutu Gilimanuk

Karena saya spicy lover, saya juga membeli tambahan Sambal Matah (IDR 15k). Sambal ini terbuat dari bawang merah, cabai rawit, serai, terasi bakar, garam kemudian ditambahkan minyak kelapa asli dan diberi air perasan jeruk limau. Glek! Langsung nelan ludah. Selain itu juga memesan Plecing Kangkung (IDR 10k). Masakan ini terbuat dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat yang terbuat dari cabai rawit, garam, terasi dan tomat. Sluuurrrp! Padukan saja ketiga hidangan itu, pasti celana bagian perut kita akan jadi sempit seketika setelah habis menyantapnya.

plecing kangkung & sambal matah gilimanuk

Gak komplit rasanya kalau di sini saya tidak pesan Nasi Campur Bali (IDR 40k). Seporsi nasi putih lengkap dengan sate lilit, urap, tum ayam, pepes ikan, ayam sisit, telur, udang bumbu bali, ares, kacang goreng dan sambal matah benar-benar mengundang selera. Paduan lauknya sempurna banget untuk perut yang sedang lapar. Cocok buat penggemar masakan dengan cita rasa asin dan pedas.

nasi campur bali gilimanuk

Jl. Wolter Monginsidi No. 63 A

Kebayoran Baru

Jakarta Selatan

Ph: 021-7233245

 

Balai Pustaka Timur No. 25

Rawamangun

Jakarta Timur

Ph: 0813-38597455

 

Jl. Pluit Indah No. 25

Jakarta Utara

Ph: 021-66606388

 

Jl. Merdeka No. 88

Renon – Denpasar Bali

Ph: 0361-263464

 

Jl. Raya Tuban No. 2 X

Tuban – Kuta Bali

Ph: 0361-757535

 

Jl. Buluh Indah No. 51

Denpasar – Bali

Ph: 0361-7407509

 

 

Pop Bar

Standard

Ice Cream! Yup, siapa yang tidak suka dessert dingin dengan berbagai rasa yang menggoda ini? Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pasti suka. Yang paling favorit adalah es dalam bentuk loli, karena bisa kita santap sambil jalan. Karena saya tipe orang yang selalu punya stock ice cream di freezer rumah, maka saya sangat excited ingin mencoba kedai ice cream ini.

Popbar ini ternyata berasal dari New York, Amerika Serikat. Mereka menjual es loli (es dalam bentuk stick) gelato, sorbet dan yogurt. Di luar negeri es ini sering disebut dengan nama ice pop atau popsicle. Menurut sejarah sih es loli ditemukan secara tidak sengaja di Kanada pada tahun 1905. Sekarang ini es loli sudah berkembang dengan kreasi aneka rasa dan bentuk yang lucu-lucu.

Di Popbar ini kita dipuaskan dengan 26 pilihan rasa. Untuk gelato ada pilihan rasa seperti: strawberry, coklat, pistachio, peanut butter, hazelnut, coconut & avocado. Untuk sorbetto ada pilihan rasa: mango, strawberry, watermelon, jackfruits, orange & guava. Ada beberapa es loli yang disajikan di display yang telah diberi topping tambahan juga. Tapi sepertinya lebih asyik kalau saya custom toppingnya sendiri. Harga untuk PopGelato (IDR 26k), kalau untuk PopSorbetto (IDR 25k).

popbar

Untuk toppingnya bisa berupa saus cokelat: Milk Chocolate, Dark Chocolate & White Chocolate. Kalau kurang puas bisa ditambah dengan topping kacang: hazelnut, almond & pistachio. Untuk Topping lain ada kelapa parut & meisjes cokelat. Untuk harga masing-masing Topping (IDR 3k).

Karena saya suka banget rasa coklat, jadinya saya pilih PopGelato rasa Chocolate. Biar lebih nampol es loli ini saya celupkan di saus Dark Chocolate, setelah itu diguling-gulingkan ke cacahan kacang pistachio.

choco pistachio popbar

Kresss, begitu kira-kira bunyi es loli ketika saya gigit! Bunyi itu berasal dari saus Dark Chocolate yang berubah teksturnya menjadi padat. Perlahan-lahan lapisan dark chocolate itu mencair di mulut diikuti dengan sensasi gelato yang dingin dengan rasa coklat yg nampol banget. Menjadi paduan harmoni yang sempurna dengan tekstur crunchy dari pistachio. Lain kali saya akan coba rasa Sorbet-nya. Es loli ini disajikan begitu saja, dalam arti tidak diberi alas piring sama sekali, hanya disiapkan tissue saja, sehingga harus langsung disantap. Karena tidak mengandung bahan pengawet, es ini jadi mudah mencair. Jadi siap-siap tissue basah saja, karena tangan bakal belepotan.

Es loli di Popbar ini dibuat fresh setiap hari. Jadi tidak distock berbulan-bulan. Untuk bahan buah-buahannya pun asli. Ada sebagian bahannya yang masih diimport dari Italia. Mereka menjamin bahwa es loli ini bebas pengawet, bebas gluten dan pewarna buatan. Katanya sih malah sudah tersertifikasi Kosher. Dan untuk varian Sorbet-nya bisa dikonsumsi untuk para vegetarian. So, tunggu apa lagi!

 

Bay Walk Mall, 2nd Floor

Jl. Pluit Karang Ayu

Jakarta Utara

 

Central Park Mall, LG Floor

Jl. Letjen S. Parman Kav. 28

Jakarta Barat

 

Lotte Shopping Avenue, LG Floor

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5

Jakarta Selatan

 

Epicentrum Walk, Ground Floor

Jl. H.R. Rasuna Said

Kuningan – Jakarta Selatan

Phone: 021-29941679

 

Bakerzin

Standard

Café ini sih sudah tersohor sejak lama. Kalau di Plaza Senayan, café ini selalu full, bahkan pas hari biasa juga susah dapat tempat duduk. Hikz…Kali ini saya coba nongkrong di cabang Tangerang, sekaligus janjian meeting dengan teman.

Untuk appetizer, saya order yang super ringan: Nachos (IDR 40k). Tumpukan kripik nachos dengan topping cream cheese, potongan tomat dan acar cabai hadir di hadapan saya. Yang saya sayangkan, kok kripiknya melempem ya?

Nachos Bakerzin

Untuk main course saya order Linguine Bratwurst (IDR 65k). Sepiring pasta ukuran lumayan banyak dilengkapi dengan sosis bratwurst yang diiris tebal-tebal. Bratwurst-nya enak. Untuk pastanya diolah ala Asia, jadi agak manis gitu. Kalau saya pribadi sih lebih suka pasta yg dimasak ala carbonara, hehe…

Linguine Bratwurst Bakerzin

Hidangan utama lain yang saya pesan adalah Salmon Steak (IDR 95k). Potongan Salmon ukuran medium di-grilled kecoklatan sampai kulit Salmon-nya berasa garing & ditaburi dengan black pepper. Dilengkapi dengan assorted veggies seperti wortel, buncis & kentang yang telah ditumis dengan butter. Lumayan delish! Mungkin bakal lebih mak nyus kalau daging Salmon-nya pakai yang bagian belly-nya….jadi agak berlemak gitu, pasti berasa juicy!

Salmon Steak Bakerzin

Untuk closing, secara saya cake lover, saya order Choco Amer Cake (IDR 30k). Cake coklat dengan lapisan kue coklat tipis plus chocolate ganache yang tebal dengan topping bubuk coklat halus. Must order buat chocolate lover!!! Saya suka sekali!

Choco Amer Cake Bakerzin
Kelapa Gading Mall

Sentra Kelapa Gading 3, 1st Floor No.39

Jl. Boulevard Kelapa Gading Blok M

Jakarta Utara 14240

 

Plaza Senayan 2nd Floor, Unit 209C-211C-213C

Jl. Asia Afrika No.8

Senayan – Jakarta 10270

 

Plaza Indonesia 2nd Floor Unit 071

Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30

Jakarta 10350

 

Pondok Indah Mall 2, 1st Floor Unit 141

Jl. Metro Pondok Indah

Jakarta Selatan 12310

 

Sumarecon Mall Serpong DGF Unit 226

Serpong – Tangerang

Ph: 021-29310576

 

 

 

Hokkaido Santouka Ramen

Standard

Santouka ini didirikan oleh Hitoshi Hatanaka yang membuka outlet pertamanya di Asahikawa, Hokkaido pada bulan Maret 1988. Santouka terkenal sebagai pioneer di Hokkaido dengan memperkenalkan ramen dengan mie tipis dengan kaldu yang lezat ditambah dengan potongan char-siu babi & acar plum.

Saat ini, Santouka telah memiliki banyak cabang di Jepang serta negara-negara lain, seperti Hongkong, Thailand, Taiwan, Philippines, Malaysia, Singapore, USA dan Indonesia.

Resto ini berukuran kecil, mungkin hanya dapat memuat 20-30 orang saja. Meja kayu dan unbelievable kursi hitam dengan sandaran. Jarang loh kedai ramen yang menggunakan kursi bersandaran.

Santouka

Untuk 1st visit saya coba Kara-Miso Ramen (Small IDR 83k, Medium IDR 93k, Large IDR 113k). Dalam waktu singkat datanglah semangkuk besar ramen dengan potongan char-siu pork yang tebal serta daun bawang dan jamur yang dicincang kasar. Btw, saya pesan yang size Medium. Kuahnya cenderung manis, seperti Miso Soup, ditambah dengan pedasnya Soybean Paste. Kaldunya sih tipis ya, mungkin tertutup rasa manis dari miso. Well, it’s not my favorite one….

Karo Miso Ramen Santouka

Kalau ada kesempatan lain, mungkin saya akan coba Shio Ramen dengan Salt Flavor, Shoyu Ramen dengan Soy Sauce Flavor, Miso Ramen dengan Soybean Paste Flavor (S IDR 73k, M IDR 83k, L IDR 103k) atau Char Siu Pork Belly Ramen (S IDR 93k, M IDR 103k, L IDR 123k).

Untuk Side Dish, saya order Hiya Yakko (IDR 28k). Beberapa potong tahu putih ditaburi Katsuobushi. Rasa tahunya tawar. Hmmm…saya kurang suka. Sayangnya disini tidak ada Agedashi Tofu.

Hiya Yakko Santouka

Side Dish kedua saya pesan Char Siu Pork Belly (IDR 43k). Empat potong daging babi diiris tebal datang dalam piring kecil. Daging hanya ditaburi dengan wijen dan rajangan daun bawang. Jadinya ya kudu dibumbu’in sendiri ya biar terasa gurih.

Char Siu Pork Belly Santouka

Pilihan Side Dish lain: Tokusen Toroniku/Pork Cheek (IDR 88k), Tonkatsu/Pork Cutlet (IDR 53k), Tori Karaage/Fried Chicken (IDR 38k). Kalau mau coba slice daging babi yang sudah dibumbui bisa coba Aburi Char Siu (IDR 48k) atau Aburi Tokusen Toroniku (IDR 68k). Tersedia juga cemilan ringan seperti Edamame dan Chawan Mushi.

Untuk Side Dish yang must order di setiap resto ramen yang saya kunjungi adalah Pork Gyoza (IDR 33k). Lima potong gyoza dengan kulit bawah bertekstur garing, gurih sekali dipadukan dengan isian daging babi cacah-nya. Enak!

Pork Gyoza Santouka

Untuk tambahan topping ramen juga disiapkan. Semua item IDR 8k, yaitu: Nori (seaweed), Negi (green onion), Naruto (Japanese fish cake), Kikurage (black fungus), Menma (bamboo shoot), Corn dan Butter Corn.

Untuk Rice Bowl juga banyak pilihan seperti: Natto Gohan/Soybean Rice Bowl (IDR 33k), Sake Ikura Gohan/Grilled Salmon Rice Bowl (IDR 48k), Char Siu Chahan/Pork Belly Fried Rice (IDR 33k), Char Siu Gohan/Pork Belly Rice Bowl (IDR 33k), Ikura Gohan/Salmon Rice Bowl (IDR 123k) dan Sake Chahan/Grilled Salmon Fried Rice (IDR 38k).

Ada juga pilihan rasa Curry: Tonkatsu Curry & Rice w/ Salad (IDR 93k), Curry & Rice w/ Salad (IDR 63k) dan Karage Curry & Rice w/ Salad (IDR 83k).

 

Plaza Indonesia, 5th Floor E-11

Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30

Jakarta Pusat

Ph: 021-29923832

 

 

 

Menya Sakura

Standard

Buat yang baca, jangan bosen ya, karena kali ini saya akan cerita tentang tempat makan ramen lagi…hiyaaaa….Maaf, lumayan sering nge-bahas resto ramen, secara saya doyaaan banget sih!

Menya Sakura! Yup! Resto ini berasal dari Showa-ku, Nagoya. Pertama kali dibuka pada bulan April 2010. Saat ini mereka memiliki 9 cabang resto di Jepang sana. Di Jakarta sendiri, Menya Sakura mulai dapat dinikmati sejak pertengahan tahun 2013 yang lalu.

Tempatnya tidak terlalu besar, sekitar 50 orang bisalah numplek bleg di tempat ini; karena mereka menganut konsep “restoran kecil dengan antrean yang panjang”. Suasananya sih khas kedai ala Jepang gitu deh! Lampunya menggunakan model lampion, dan so pasti bangkunya minus sandaran terbuat dari kayu. Konon sih mereka juga ingin sekaligus memperkenalkan budaya Jepang lewat interior designnya. Mereka mengadaptasi suasana di era Circa tahun 1930 s/d 1980.

Menya Sakura

Untuk kunjungan perdana ini saya coba Spicy Tonkotsu Car-shu Men (IDR 75k). Semangkuk ramen dengan kuah warna jingga lengkap dengan potongan tipis babi yang berlemak serta separuh telur rebus Nitamago, tidak lupa ditaburi dengan biji wijen. Suapan pertama of course saya coba kuahnya saja. Kuahnya kental dengan rasa kaldu babi yang berasa banget. Belum lagi ditambah rasa pedas dari cabai merah yang telah ditambah kaldu ikan & seafood. Plus…tada….potongan babi lumat yang sudah dicampur dengan saus special buatan Sakura. Wuih….super yummy! Kalau lagi sakit flu, nendang banget kali ya kalau dikasih makan yang model beginian #ngebayangin. Menurut saya, rasa ramennya enak, beda tipis dengan ramen favorite saya Hakata Ikkousha.

Spicy Tonkotsu Charsiu Men Menya Sakura

Kalau tidak suka pedas ya bisa pilih Tonkotsu Ramen (IDR 49.8k) atau kalau mau yang rasa babi-nya lebih nonjok bisa order Tonkotsu Char-shu Men (IDR 69.8k). Untuk yang tidak makan babi, ada Tsuke-men yang bahannya terbuat dari ayam. Kalau mau nasi juga ada pilihan Fried Rice (ayam/babi), Char-Shu Don, Tori Don atau Mentaiko Rice.

Untuk side dish, mereka menyediakan Fried Chicken Dumpling (IDR 28k), Fried Chicken (IDR 30k) & Fried Vegetable (IDR 28k). Kali ini saya coba Pork Dumpling (IDR 35k). Dibungkus kulit yang tidak terlalu tebal, dengan tekstur yang tidak terlalu kering, rasa daging babi cincang yang telah di-mix dengan daun bawang terasa nikmat sekali.

Pork Dumpling Menya Sakura

Kalau belum kenyang, bisa nambah dessert juga sih! Mochi Ice Cream (IDR 20k), Almond Jelly (IDR 15k) atau Green Tea/Vanilla Ice Cream (IDR 12k) bisa jadi penutup yang menyenangkan.

 

Ciputra World

Lotte Shopping Avenue 2nd Floor – 02A

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5

Kuningan – Jakarta Selatan 12940

Ph: 021-29889256

 

 

Marco Padang Grill

Standard

Makanan Padang! Apa yang terlintas di pikiran kita ketika baca kalimat itu? Yup, lapaaarrrr dan terpuaskan dengan porsi yang segubrak! Hidangan khas Sumatera Barat ini sudah tersohor seantero nusantara. Terkenal dengan hidangan yang full kolesterol, serba santan, pedasnya pas dengan lidah kita, bumbu-bumbunya yang khas yang bikin kita bakal nambah porsi nasi walau hanya dimakan dengan kuahnya saja.

Piring-piring kecil bertumpuk di atas meja makan berisikan aneka menu yang menggiurkan mata sudah menjadi ciri khas cara penyajian resto ala padang. Tinggal ambil piring berisikan lauk yang menarik hati dan bikin ngeces, dan hup, pindahin aja ke piring makanan kita. Setelah selesai pilih-pilih dan santap habis, tinggal panggil pelayan resto untuk hitung berapa total yang harus kita bayarkan. Habis perkara!

Karena terbiasa dengan konsep seperti itu, saya cukup terkejut juga dengan kehadiran Marco Padang Grill yang menawarkan konsep berbeda. Resto ini menyajikan masakan Padang Peranakan. Saya pikir resto ini newbie, ternyata Marco sudah exist dari tahun 2009 dengan nama Marco’s Bofet yang restonya masih ada di Setiabudi One. Konsep resto ini ala carte, jadi pesan makanannya via buku menu. Malah denger-denger kabar terakhir, pesan menunya bisa via hashtag instagram. Cieh, canggih!

Kalau dari luar, gak bakal nyangka kalau resto ini resto Padang, secara designnya modern minimalis gitu. Didominasi warna hitam dan diberi warna magenta/ungu sebagai aksennya. Disediakan area tempat duduk sofa dan kursi biasa. Di salah satu sisi ditata berupa rak-rak kecil yang diisi berbagai pajangan, lalau ada sisi kaca yang diberi beberapa foto berukuran besar dari Chef Marco Lim.

marco1

marco2

Resto ini juga menganut konsep open kitchen. Alias kita bisa lihat tuh mereka masaknya kayak apa.

marco3

Karena baru pertama kali coba makan di tempat ini, pastinya saya bakal pesan hidangan signature-nya donk. Yang kudu wajib di-order di tempat ini adalah Nasi Sayo (IDR 16k). Kira-kira hidangan apa itu ya? Itu berupa nasi putih hangat yang disiram dengan kuah kari, ditaburi potongan daging sapi garing yang sudah dimasak dengan parutan kelapa, sayuran santan, sambal hijau ala padang dan sambal merahnya, plus krupuk warna pink. Slurrrpp! Baru liat aja udah ngeces. Rasanya yummy banget, semua bumbunya pas. Yang biasa makan nasi Padang pasti 1 porsi gak bakalan cukup, haha….

nasi sayo marco

Pete! Siapa yang alergi sama jenis makanan itu? Kebanyakan cewe-cewe pasti pada gak doyan deh! Kalau saya sih netral aja. Dibilang doyan banget ya enggak, tapi kalau dibilang alergi ya juga enggak. Di tengah-tengah lah! Buat yang alergi pete, cobain deh Pete Kacamata (IDR 17k). Petenya diiris tipis-tipis lalu digoreng sampai crispy dan dimasak dengan cabai merah keriting. Gilaaaa…..enak banget! Pasti nagih deh kalau makan hidangan ini!

pete kacamata marco

Trus saya juga coba Belut Lada Ijo (IDR 25k). Belutnya digoreng garing di bagian luarnya, tapi bagian dalamnya tetap tekstur dagingnya lembut. Terasa sedap dipadukan dengan sambal hijau ala Padang.

belut lado ijo marco

Main course terakhir yang saya pesan adalah Barramundi Panggang Pancak (IDR 55k). Ukuran ikannya sih kecil ya. Ikannya sudah di-marinated dengan santan dan dimasak dengan sambal merah keriting, daun kunyit, serai, asam jawa, daun limau dan perasan air limau. Bumbunya meresap sampai ke daging ikannya. Delicious!

barramundi pancak marco

Hidangan signature lain yang bisa dicoba adalah Randang Itam (IDR 25k), Dendeng Batokok (IDR 40k) dan Ikan Pari Panggang Pancak (IDR 25k).

Untuk hidangan grill-nya ada pilihan Sate Daging, Daging Panggang Pade, Lidah Panggang Lado Ijo, Cumi Panggang Pancak, Ikan Keling Asok.

Di bagian seafood ada Barramundi Goreng Lado Ijo, Gule Kepala Barramundi, Ikan Krutuk, Udang Pete Balado, Ikan Masak Masin, Ikan Pari Pange, Ikan Bilih Asok.

Di bagian meat ada Gule Tunjang, Dendeng Kering Lado Merah. Kalau suka ayam/bebek ada varian Bebek Lado Ijo, Ayam Goreng Pane, Ayam Lado Ijo, Ayam Kalio, Ayam Pop, Ayam Panggang dan Pete Balado Ati Kalang.

Untuk menu sayur/sup bisa order Gado-gado Padang, Sayo Lode, Sayo Cubadak, Gule Paku, Telok Barendo, Sop Buntut dan Soto Padang.

Setelah menikmati masakan Padang dengan menggunakan sendok & garpu, belum komplit kalau tanpa dessert. Alhasil saya pesan Martabak Kelapa (IDR 15k). Disajikan dalam tatakan kayu panjang, berisikan 4 potong martabak crispy, kulit luarnya berasa renyah kalau digigit, kres, kres, kres, begitulah bunyinya. Isiannya yang bikin unik, yaitu parutan kelapa dengan gula tabur putih. Rasanya gurih dan manis.

martabak kelapa marco

Last but not least, saya pesan signature beverage-nya: Es Durian (IDR 35k). Daging durian asli yang sudah dihaluskan disajikan dengan cendol, agar-agar, kolang-kaling, cincau hitam lalu disiram dengan susu kental manis putih & coklat serta diberi sirup merah. Rasa duriannya nendang banget, walaupun buat saya agak terasa terlalu manis (secara saya gak biasa minum yang manis-manis), tetap terasa menyegarkan dan pas banget sebagai penutup makan siang saya kali ini.

es durian marco

Over all, semua hidangannya superb! Kalau mau rasain masakan Padang dengan cara elegant, silahkan datang ke tempat ini dan rasakan sensasi mautnya :)

 

 

Setiabudi One, 1st Floor, Unit B 212-216

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62

Kuningan

Jakarta 12920

Ph: 021-5203221

 

Lotte Shopping Avenue, 3rd Floor

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5

Kuningan – Jakarta Selatan

Ph: 021-29887793

 

 

Crematology Coffee Roasters

Standard

Kesibukan dan rutinitas di kota Jakarta ini bisa bikin kita capek secara pikiran dan hati. Apalagi ditambah macet dimana-mana. Sulit sekali mencari tempat utk sekedar bersantai di kota sesibuk ini. Salah satu hiburan praktis yang paling dicari adalah nongkrong di café yang nyaman.

Jarang sekali saya ngider di daerah Selatan. Tapi untuk weekend kali ini, benar-benar saya niat’in untuk ngubek kuliner di daerah Senopati dan sekitarnya. Café ini sudah lama wara wiri di social media, jadinya bikin saya penasaran. Setelah muterin jalan Senopati sekali, kok gak nemu ya? Saking niatnya, saya puterin tuh jalanan kedua kali. Oalah, ternyata café ini satu bangunan dengan resto Commune yang sedari tadi sudah terbaca plang namanya oleh saya.

Saya tiba di sana sekitar jam 11.30 WIB, jadi masih sepi. Aseeekk, saya bisa bebas pilih tempat duduk yang strategis. Pilihan saya duduk di sofa 1 seated yang comfy dekat dengan jendela, sehingga saya bisa melihat ke arah luar dengan leluasa. Setelah saya duduk, saya baru mengamat-amati interior design tempat ini. Keren abis! Paduan warnanya tuh gue banget! Ruangan didominasi dengan warna natural seperti abu-abu, coklat, beige dan hitam. Untuk kursinya ada sofa dudukan 2-3 orang, sofa dudukan 1 orang, kursi kayu biasa dan bangku kayu. Finishing lantai, tembok dan langit-langit dibiarkan ‘rough’ begitu saja. Jadi kesannya natural. Pernah ngobrol sama teman saya yang arsitek, katanya sih finishing yang model begitu justru lebih mahal harganya dibanding finishing yang rapi. Ruangan jadi tambah cozy karena menggunakan lampu kuning, jadi agak remang-remang gitu deh! Ada satu aksesoris yang memikat mata saya, yaitu lampu gantung di ruang tengah. Kayak tanduk rusa gitu loh bentuknya, berasa lagi di pondok di tengah hutan.

crematology1

crematology2

Setelah mata terpuaskan dengan menikmati interiornya, sekarang saatnya kita ngopi-ngopi cantik ya! Untuk kali ini saya pengen coba yang standard aja, yaitu Cappuccino (IDR 34k size regular, IDR 39 size large). Rasa kopinya lumayan berasa, seimbang dengan susu dan crème-nya. Tinggal tambah brown sugar aja 1 sachet…then…perfect!

cappucinno crematology

Untuk yang kedua, saya order yang lebih ‘strong’ dikit, yaitu Piccolo Latte (IDR 30k size regular). Rasanya hampir seperti Latte biasa, tapi rasa kopinya lebih kuat. Kalau Latte saya kurang suka, karena rasa susunya masih berasa. Jadi persentase kopi di Piccolo ini lebih banyak dibanding Latte biasa. I like it!

piccolo latte crematology

Kalau lagi ngopi gini rasanya gak afdol kalau tidak ditemani cemilan manis. Bener gak? Langsung aja saya lihat display di depan, dan pilih 2 varian. Yang pertama adalah Cannelle (IDR 15k). Apaan tuh Cannelle? Cannelle itu adalah sejenis pastry yang aslinya dari Bordeaux, Perancis. Bahannya sih sederhana aja, hanya terbuat dari susu, gula, garam, tepung roti, kuning telur, butter dan dark rum. Rasanya sih paduan antara manis dan gurih ya. Untuk tekstur dalamnya nyaris seperti tekstur bika ambon. Cuma kalau bika ambon lebih kenyal. Enak! Disajikannya dipotong-potong dalam keadaan hangat.

Lalu saya juga tertarik untuk mencoba Nutella Cupcake (IDR 20k). Ukuran cupcake-nya sih lebih kecil dari cupcake pada umumnya. Tapi sensasinya luar biasa! Rasa nutella-nya nendang banget, coklat banget deh pokoknya. Udah gitu isian di tengahnya dikasih white chocolate, gitu. Endeeesssss lah! Must order!

cannelle & nutella cupcake crematology

Untuk minumannya, disini tersedia juga Espresso/Americano, Latte, Affogato, Frappe, Chocolate, Mocha, Green Tea Latte. Untuk pastry-nya ada fudge brownie, blondie, cinnamon bun dan oreo truffle. Kalau mau ngemil yang gurih juga ada Chicken/Cheese Bitterballen, French Fries & Homemade Chicken Fillet Tenders. Ada juga waffles dan croissant.

Recommended deh ya tempat ini buat nongkrong dan kongkow bareng teman-teman. Last but not least, saya akan sisipkan foto di salah satu sisi tembok café ini yang berisi quote tentang Life. Baca deh, siapa tahu kamu terinspirasi ;)

life quote crematology

 

Jl. Suryo No. 25

Senopati

Jakarta Selatan – 12180

Ph: 021-72780012